Melihat judul diatas mungkin kita bertanya apa yang menjadi alasan membuat Labuan bajo menjadi salah satu destinasi wisata terbaru di Nusa Tenggara Timur. Memang jika sering membaca dan mendengar pemberitaan media beberapa bulan terakhir, maka salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur ini seringkali terdengar namanya, bukan hanya mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah lokal hingga nasional tapi juga dari dunia internasional. Ini semua merupakan dampak nyata setelah ditetapkannya Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Timur dengan ibu kota, Labuan bajo sebagai salah satu Kawasan Konservasi yang masuk dalam kategori Tujuh Keajaban dunia terbaru (New Seven Wonders) Kategori Taman Nasional/ kawasan alam terbuka. 
Keindahan alam Labuan bajo sudah tampak sejak setiap wisatawan datang dan menjejakkan kaki pertama kali di lapangan udara Komodo di Labuan Bajo, Jejeran Pulau kecil dan pegunungan saling beriringan dan berbatasan langsung dengan hamparan pantai berpasir putih. Pemandangan indah ini tentu saja menjadi pengalaman tersendiri bagi seluruh Peserta Rakontek Bidang Kesehatan Tk. Propinsi NTT di Labuan Bajo. Keindahan alam Labuan Bajo memang sangat luar biasa, potensi pariwisata yang besar ini apabila ditunjang dengan pengelolaan sistem pariwisata yang terencana dengan baik oleh pemerintah daerah setempat, akan membuat Labuan bajo menjadi kawasan eksotis yang akan memiliki nama setara bali maupun Lombok dalam beberapa tahun kedepan. Hal ini tentu saja membuat pengalaman mengikuti Rakontek Bidang Kesehatan Tk. Propinsi NTT menjadi lebih berwarna.
Tahun 2012, para Leader Kesehatan Tingkat Nusa Tenggara Timur melaksanakan pertemuan rutin yang merupakan forum pertemuan tertinggi di bidang kesehatan untuk tingkat Nusa Tenggara Timur, bertajuk Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Pembangunan Kesehatan Tahun 2012 di Labuan Bajo sejak tanggal 28-31 Maret 2012, dengan thema kegiatan : Melalui sister hospital dan Performance Management Leadership, kita percepat kemampuan SDM kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggaran Timur. Kegiatan berthema kesehatan ini bertujuan untuk membangun kordinasi dan menjalin kerjasama yang baik antar sesama pemangku kesehatan di NTT guna saling mendukung dalam menjalankan pelayanan kesehatan yang lebih memadai di NTT. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Kota/Kabupaten se NTT, yang diwakilkan oleh para Kepala Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, Direktur RS se-Provinsi NTT, Perwakilan Kepala Bidang dan Kepala seksi Perencanaan di Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten se-Provinsi NTT. Selain itu juga dihadiri oleh Fasilitator dari Pihak Kemenkes RI, yang memberikan beberapa materi yang ada dalam kegiatan ini.
Kegiatan diawali dengan kunjungan para Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan untuk setiap Dinas Kesehatan Se-Provinsi NTT, untuk melihat pelaksanaan kegiatan Perkesmas ke beberapa Puskesmas sampel di Labuan Bajo. Kegiatan Perkesmas atau Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu program Puskesmas yang sekarang sedang digalakkan kembali pelaksanaanya. Pembukaan kegiatan secara resmi dilakukan pada malam harinya sekitar Pkl. 19.00 diawali yang dibuka secara langsung oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, yang juga dihadiri oleh Bupati manggarai Barat. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan Penyerahan Proposal Bantuan Pendirian RS Pratama untuk Kabupaten Manggarai Barat. HAL ini dilakukan karena sebagai salah satu daerah tujuan wisata Labuan bajo belum memiliki RSU daerah. Kegiatan hari kedua, dimulai Pkl. 18.00 wita. Diawali dengan review pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan Rakontek sebelumnya. Dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Sistem Rujukan. Pemaparan materi tentang system rujukan ini dilaksanakan guna membangunan pemahaman dan konsep menngenai bagaimana seharusnya system rujukan pasien itu berlangsung dalam alur pelayanan pasien disuatu wilayah dari pelayanan kesehatan strata terendah hingga tertinggi. Dari Puskesmas/ Dokter Keluarga hingga nantinya Ke RSU Provinsi. Selain tentang system Rujukan juga dibawakan materi tentang e-Wars atau Early Warning Respons System yaitu suatu system surveilans terpadu yang terlah terintegrasi dengan system komputer yang bertugas menganalisis data untuk memberikan peringatan dini apabila disuatu daerah terjadi peningkatan kasus-kasus penyakit yang berpotensi KLB. Adapula beberapa kegiatan baru berupa share experience atau pembagian pengalaman mengenai pelaksanaan pelayanan kesehatan tertentu di beberapa wilayah yang dianggap memiliki keberhasilan dalam upaya memberikan pelayanan yang mendukung program Revolusi KIA, pembagian pengalaman ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan motivasi dan kiat bagi seluruh Kepala Dinas kesehatan lainnya agar mampu belajar dan menanggulangi setiap permasalahan yang ada diwilayahnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin bagi masyarakat.
Selain itu juga dilaksanakan Pleno melalui kelompok diskusi untuk membahas beberapa topic yang dibagi diantaranya: 1) Pelayanan rujukan dan sister hospital, 2) Pelaksanaan Revolusi KIA, 3) BOK, Jamkesmas, Jampersal, dan Jamkesda, 4) Peningkatan Cakupan (Imunisasi, Gizi, dan TB). Diskusi dilakukan untuk membahas berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi oleh setiap kabupaten/kota mengenai 4 topik diatas, yang kemudian hasilnya akan dipresentasikan dan dijadikan kesepakatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di setiap kabupaten/kota.
Seluruh rangkaian kegiatan ini ditutup pada hari terakhir, dengan acara makan malam bersama, dan ramah tamah dengan seluruh peserta. Tampak seluruh peserta sangat antusias dan berpartisipasi positif dalam mendukung kegiatan ini. Semoga Rakontek Mendatang menjadi lebih baik dengan terus meng-eksplor berbagai pesona wilayah NTT lainnya. Semoga….
