Tujuan dilakukannya AMP adalah sebagai berikut :

• Menentukan sebab dan faktor terkait dlm kesakitan dan kematian ibu dan perinatal (3 terlambat & 4 terlalu)
• Memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem  & program gagal dalam mencegah kematian
• Menentukan jenis intervensi & pembinaan yang diperlukan

Proses Audit Maternal Perinatal dilakukan dengan menggunakan prinsip prinsip berikut : No Name, No Shame, No Blame, No Pro justisia dan Pembinaan. Pada tahun 2012 jumlah kematian Ibu di kota Kupang tercatat sebanyak 6 Kasus dan yang di AMP ada 4 Kasus,kematian Neonatal/perinatal sebanyak 35 kasus dimana  8 kasus yang ditemukan telah  di AMP

Dinas Kesehatan telah melakukan Audit terhadap kasus kematian Ibu dan Bayi /Perinatal sesuai dengan format AMP yang terbaru secara maksimal namun hasil yang diharapkan berupa proses pembelajaran kasus belum memuaskan karena masih ada beberapa kendala/masalah yang dihadapi baik tingkat Dinas,Tim AMP,Badan pelaksana dan masyarakat sehingga di sepakati beberapa langkah pemecahan masalah berupa REKOMENDASI sebagai berikut : 

A.Rekomendasi bagi tim menajemen

• Melakukan Koordinasi dengan Direktur RSU.Prof.DR.W.Z.Johanes Kupang agar membuat Rekam Medik Perinatal (RMP) dan Rekam Medik Maternal (RMM) dari petugas kesehatan (dokter/Bidan) yang menangani Kasus kematian Ibu dan Neonatal/Perinatal yang meninggal di RSU.Prof.W.Z.Johanes Kupang
• Melakukan revisi terhadap SK Tim AMP lama,agar Tim Pengkaji Maternal dan Tim Pengkaji Neonatal/Perinatal di Pisah
• Pembelajaran kepada Nakes (dokter/Bidan) tentang cara pengisian Format OVP & OVM dengan baik dan benar.
• Memberikan Pelatihan penanganan Asiksia & BBLR  dan Asuhan Persalinan Normal (APN) bagi Bidan

B.Rekomendasi Bagi Nakes 9 Bikor dan Bidan Kelurahan / Pustu )

• Apabila dalam menolong persalinan menemukan kasus BAYI LAHIR TIDAK BERNAPAS jangan langsung didiagnosa bayi lahir mati karena meskipun bayi lahir tidak bernapas namun  denyut jantungnya masih ada kecuali sebelum proses persalinan DJJ bayi tidak ada lagi baru dinyatakan bayi lahir mati.  Untuk itu kalau bayi lahir tidak bernapas harus dilakukan tindakan VTP / Resusitasi
• Nakes / Bidan dalam merujuk pasien harus sesuai dengan protap sehingga bisa menangani kasus dengan benar dan merujuk pasien tepat waktu
• Nakes / Bidan harus mensosialisasikan tanda bahaya keham,ilan,persalinan & Nifas kepada ibu hamil,suami,keluarga dan  Tokoh masyarakat.
• Peningkatan pemahaman  bagi Bidan tentang 18 Penapisan Awal agar dapat mengetahui kriteria sehingga dengan tepat dalam pengambilan keputusan untuk merujuk ke Fasilitas Kesehatan
• Pembelajaran tata laksana infeksi pada Bayi Baru Lahir

C.Rekomendasi Bagi Masyarakat

• Secara Aktif mencari informasi sebanyak – banyaknya tentang tanda – tanda bahaya kehamilan,persalinan dan Nifas
• Setiap ibu Hamil wajib memeriksa kehamilannya (ANC) secara Rutin di Fasilitas Kesehatan
• Ibu hamil,Suami & Keluarga membuat perencanaan persalinan (Amanah persalinan) bersama – sama Bidan kelurahan untuk melahirkan di faskes yang memadai
• Ibu hamil tidak boleh di berikan beban pekerjaan fisik yang terlalu berat sehingga dapat mengganggu kesehatan Ibu dan Janin yang ada dalam kandungan

D.Rekomendasi Untuk Tim Sekretariat

• Tim Sekretariat harus mempunyai buku Register untuk mencatat semua kasus kematian yang di Otopsi

E.Rekomendasi untuk Tim Pengkaji

• Sebelum pertemuan Pembahsan Kasus,Tim Pengkaji harus sudah selesai melakukan penilaian terhadap formulir OVP,OVM,RMP,RMM yang telah dikirimkan oleh Tim Sekretariat dan memasukkan kedalam format khusus TIM PENGKAJI sehingga tidak dibahas lagi saat pertemuan.